Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Juli, 2008

Politisi sejati adalah seseorang yang peduli dan akan terus berjuang untuk kepentingan rakyat bukan untuk kepentingan golongan/ partainya taau yang lainnya, disini Islam memberikan pandangan dan panduan bagaimana menjadi politisi sejati. Di antaranya:

1. Perjuangannya semata-mata hanya untuk kepentingan umat dan Islam. Perlu dipahami bahwa politik sesungguhnya bukanlah mencari kekuasaan melainkan politi adalah upaya untuk mengurusi segala kebutuhan umat. Konsekwensinya, pertanggungjawabannya tidak saja kepada orang yang dipimpin, tetapi kepada ALLAH SWT. Seorang muslim idak akan sembarangan mengikrarkan diri sebagai orang yang sanggup memikul amanah politik rakyat.

2. Ideologis. Artinya semua permasalahan politik dilihat dalam sudut pandangan Islam. Bagaimana Islam sebenarnya ‘menghukumi’ permasalahan tersebut. Apakah halal atau haram? Jika sudah dinyatakan haram oleh syariah maka tidak bisa ‘dimusyawarahkan’ lagi. Sesuatu tersebut harus dilarang: sebagaimana kasus liberalisasi dan privatisasi barang tambang dan kepemilikan public lainnya. Islam memandang bahwa liberalisasi dan privatisasi sector public haram untuk dilakukan, sebagaimana sabda Rasulullah saw. (yang artinya): manusia berserikat terhadap tiga hal, air, padang rumput dan api. Harganya adalah haram. (HR Ahmad) . oleh karenanya jika ada pihak-pihak yang akan memprivatisasi, termasuk Pemerintah sekalipun, maka harus ditentang habis. Inilah yang disebut dengan ideologis. Semua didasarkan kepada Islam bukan pada ideology yang lain.

3. Politisi sejati harus menyadari bahwa ia adalah bagian dari umat. Upaya untuk mencapai kehidupan yang makmur dan sejahtera ini harus dipahami sebagai tujuan bersama . menjadi tugas para politisi untuk menumbuhkan kesadaran itu didalam diri masyarakat sehingga terbentuk hubungan timbale balik yang nyata dalam bentuk control masyarakat terhadap pemerintah. Poltisi sejati haruslah orang yang peka dengan keadaan masyarakatnya sekaligus kapabel dalam bidangnya sehingga ia solutif terhadap persoalan yang terjadi. Hal ini tidak bisa diraih kecuali dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan tsaqafah Islam yang mendalam serta kesediannya terjun kemasyarakat setiap saat.

Dengan ketiganya diterapkan bagi politisi dinegara kita maka tidak akan ada lagi kasus –kasus yang menempa para politisi dan juga tidak ada lagi para politisi yang membuat produk undang-undang yang tidak berpihak kepada rakyat.

Read Full Post »

Pendahuluan

Dalam minggu- minggu ini kita dikagetkan dengan adanya penangkapan seorang anggota DRR oleh KPK yang tertangkap tangan menerima dana sebesar USD 66 ribu dan EUR 5500 di money changer Playa Senayan dari Dedi Suwarno Dirut PT Bina Mina Karya Perkasa (PT BMKP) atas proyek pengadaan kapal patroli milik dinas perhubungan. Hal ini sangatlah mengejutkan bagi kita karena yang terjerat kasus adalah seorang anggota DPR yang seharusnya memberikan contoh yang baik bagi masyarakat. Hal ini tidaklah pertama kali terjadi, tercatat sudah ada 6 anggota dewan yang terjerat kasus korupsi. Selain itu juga banyak kasus –kasus yang terjadi pada para anggota DPR kita mulai dari kasus perselingkuhan ataupun ada juga kasus video porno para anggota DPR kita. Mungkin hal ini dapat kita katakan dengan DPR Undercouver.

Kenapa kita katakan DPR Undercouver?

Kenapa kita katakan DPR Undercouver karena dengan banyaknya kasus yang terjadi pada anggota DPR, sudah tidak becus dalam membuat undang-undang dan kurang controlling terhadap pemerintah contohnya diamnya para anggota DPR dengan kenaikan BBM, pembentukan Undang-undang yang tidak berpihak kepada rakyat akan tetapi berpihak pada para pemilik/ penanam modal dengan contoh adanya UU Penanaman Modal juga terlibat kasus –kasus seperti korupsi dan tindak pidana lainnya, itu yang terungkap saja belum yang lainnya yang saya kira masih banyak lagi.

Mengapa Hal ini dapat terjadi?

Pertanyaan diatas mengapa hal ini dapat terjadi, setelah kita lihat dan pelajari kasus –kasus yang terjadi yaitu diakibatkan system yang rusak/ bobrok dimana mengakibatkan bobroknya diberbagai bidang termasuk lingkup dari para penguasa kita, dalam mengegolkan suatu Undang –undang mereka berfikir bermanfaat atau tidak bagi mereka atau para pemilik modal dibelakang mereka dimana dapat kita ambil contoh saja terkait dengan RUU Pornografi dan pornooaksi saja sampai saat ini belum kelar ataupun diundangkan padahal di lapangan kalangan umat Muslim sudah melakukan aksi supaya diundangkan karena melihat kenyataan sekarang bangsa sudah digerogoti dengan kerusakan moral, sedangkan Undang-undang tentang SDA, masalah listrik mereka cepat bertindak karena ada orang-orang tertentu yang meraup keuntungan tersebut yang tentunya mendukung dia dalam menjadi anggota DPR, mereka sudah tidak bertindak memikirkan rakyat sehingga apa yang seharusnya menjadi tugasnya tidak terlaksana. Oleh sebab itu agar bangsa Indonesia berubah dari kemelut /krisis segera berubah dengan melakukan perubahan system secara menyeluruh dengan tentunya menempatkan orang- orang yang ahli dibidangnya,

Sistem apa yang pantas?

Pertanyaan ini tentunya dapat kita jawab yaitu melihat realita yang ada dimana sekarang system liberalis yang kita pakai tidak membuat kita berubah malah terpuruk, orang –orang mengatakan kita sedang mengalami proses tetapi akan berap lama lagi kita menunggu proses yang berubah kearah kebaikan? Sementara kita lihat sendiri rakyat sekarang sudah sangat tercekik dengan kondisi yang terjadi, lalu kita bernostalgia dengan system sosialis yang mengalami masa jaya pada masanya Uni soviet tai setelah kita lihat sekarang system tersebut tidaklah sangat cocok bagi kita karena system tersebut tidak akan membawa perubahan yang hakiki bagi kita, lalu kita bertanya lagi apa yang seharusnya cocok?? Kita tentunya akan melirik dengan apa yang ditawarkan umat saat ini yaitu system yang menerapkan syariat Islam dimana telah kita lihat dalam konstek sejarah system ini mampu memberikan perubahan dan penerangan bagi umat Muslim dan juga umat lainnya sehingga tidak akan ada lagi kasus –kasus yang menjerat para pejabat nantinya baik ditingkat bawah maupun atas.

Read Full Post »